Untuk urusan musik-musik experimental / indietronic / folktronica di scene Jakarta, memang Space Records adalah juaranya. Sebuah record-label independen lokal yang tergolong “cult” namun banyak melahirkan musisi-musisi brilian. Saya bertemu banyak musisi keren di sini.
Split-EP ini adalah rilisan terbaru dari Space Records. Materi album ini berisi dua track, yang masing-masing artis menyumbang satu track. Lagu pertama dari duo post-metal ternama Jakarta, Ghaust (www.myspace.com/soundofghaust) berjudul “Day After (Entering Into Peace)” yang diambil dari full-length Ghaust (2008). Sementara track kedua yang berjudul “Year After (Entering Into Nothing)” disumbang oleh Iblis Kotor (www.myspace.com/dirtydevilish); proyek output experimental dari Abim (Curah Melodia Mandiri). Nampaknya lagu “Year After (Entering Into Nothing)” dari Iblis Kotor merupakan reinterpretasi dari “Day After (Entering Into Peace)” milik Ghaust. Jadinya masing-masing lagu saling berkaitan. Bisa dikatakan split-EP Ghaust vs Iblis Kotor adalah sebuah mini rock-opera.
Karena Ghaust di sini menyumbang lagu lama mereka, jadi saya tidak bisa berkata lebih. Lagian kalian semua sudah tahu musikalitas Ghaust seperti apa: top-notch. Mungkin di sini saya akan lebih banyak membahas mengenai Iblis Kotor. Karena ternyata musikalitas proyek ini sangatlah maksimal! Terlebih setelah saya menyimak penampilan mereka yang memukau di ‘Jakarta Noise Fest #2’ beberapa waktu yang lalu.
Sebelumnya, seperti biasa di sini Abim memakai grand-piano nya sebagai instrumen utama. Dan di lagu “Year After (Entering Into Nothing)” ini, Iblis Kotor featuring Anes Guo.
‘Eklektik’ adalah kata yang pas untuk menggambarkan musikalitas dari Iblis Kotor. Karena di lagu “Year After (Entering Into Nothing)” yang berdurasi hampir sembilan belas menitan ini terdengar banyak pengaruh musik. Mulai di awal, kita dibawa ke suasana kelam cool-jazz lewat permainan grand-piano Hammond yang bernuansa epic. Lalu di bagian selanjutnya mulai masuk unsur-unsur perkusif musik Latin / Tropical, hingga membuat ritme musik menjadi lebih up-beat dan danceable. Semua mengalir tanpa tidak kita sadari, flow musik sudah berlanjut menuju 70’s psychedelic-rock dengan solo gitar Fender yang meraung-raung. Kemudian musiknya mendadak kembali menjadi Salsa. Selepas itu, kembali hening dengan hangatnya 60’s psychedelia / ambient / repetitive-music lewat permainan Mellotron. Hingga akhirnya di bagian klimaks, kemegahan grand-piano kembali mengambil alih dengan low-key nya. Sesudah klimaks diturunkan mood-nya dengan kord-kord minor, Iblis Kotor langsung kembali mengajak kita berdansa ramai-ramai bersama solo-gitar dan tetabuhan musik Latin. Ketika saya berpikir lagu ini bakal ‘happy-ending’ tiba-tiba Iblis Kotor membawa kembali saya ke alam gelapnya, lewat permainan grand-piano dan sound drum-nya yang lebar. Nampaknya rock-opera yang ditawarkan oleh Iblis Kotor di sini bisa dengan mudah mempermainkan mood para pendengarnya!
Emosi pendengar memang dibawa kesana-kemari oleh musik kontemplatif yang disajikan Iblis Kotor. Dari keceriaan pada awalnya, lalu dibawa down di bagian tengahnya. Menjelang akhir dibawa kembali untuk bergoyang, hingga kembali ke bagian gelap di akhir lagu.
Berbagai influens musik yang disajikan oleh Iblis Kotor memang terangkum dalam term krautrock atau post-rock (ket: post-rock yang dimaksud di sini adalah gerakan post-rock era-era awal. Bukan tipikal post-rock era 2000-an yang biasa kalian dengar). Rilisan split-EP ini bagi saya pribadi sih adalah teaser yang manis untuk full-length dari Iblis Kotor yang pastinya bakal dashyat. Kami nanti Abim albumnya! ;) Juga untuk album kedua dari Ghaust yang pastinya ditunggu oleh banyak orang. Oh iya, artwork album ini dikerjakan oleh Abim (Iblis Kotor), Aryo & Ojon dari Space System. Album ini wajib untuk kalian semua dengarkan. Jempol tangan dan kaki saya, saya berikan untuk album ini. Sangat, sangat, sangat, kami rekomendasikan! – Dede
Taken from WASTEDROCKERS
Jumat, 05 Maret 2010
Selasa, 02 Maret 2010
GHAUST / BLCKWVS Split 10" Out Now!!!
To order our first 10" released, a split with BLCKWVS from Münster, Germany. Please drop an email to : maniyaxrecords@gmail.com
"Both bands are coming with a super thick sound, BLCKWVS creating a menacing wall of sound consisting of percussion, guitar, bass and synth. Intensivity and atmospheric gravity. It's heading in the direction of Neurosis or Cult of Luna.
GHAUST plays a heavy instrumental trip of post-metal nightmares that focus on long instrumental evolution of structure. This brilliant two-piece band was created by Uri A. Putra (guitar) and M. Edward (drums).
A supercool BLCKWVS-RMX from Doserhand is also included!"
Limited to 300 copies!!!
"Both bands are coming with a super thick sound, BLCKWVS creating a menacing wall of sound consisting of percussion, guitar, bass and synth. Intensivity and atmospheric gravity. It's heading in the direction of Neurosis or Cult of Luna.
GHAUST plays a heavy instrumental trip of post-metal nightmares that focus on long instrumental evolution of structure. This brilliant two-piece band was created by Uri A. Putra (guitar) and M. Edward (drums).
A supercool BLCKWVS-RMX from Doserhand is also included!"
Limited to 300 copies!!!
Langganan:
Postingan (Atom)